Kita yang Tak Pernah Membutuhkan-Nya
Kita yang Tak Pernah
Membutuhkan-Nya
Sebenarnya
seberapa butuhnya kamu kepada Allah yang menciptakanmu? Seberapa hebatnya kamu?
Dan seberapa kayanya kamu dibandingkan Allah yang Maha Ada Segalanya.
Cinta
yang sudah kau dapatkan dari perasaan yang salah, telah membuatmu menjauh dari
perhatian Rabb-mu. Perhatian yang selama ini kamu terima dari Dia, sebenarnya
tidak sebanding dari perhatian seseorang yang kamu cintai saat ini.
Dia yang
kamu cinta tidak dapat memberimu nafas untuk hidup lebih baik, dia yang kamu
sayang tidak dapat memberimu rezeki yang berkah dan halal untuk kebutuhan
hidupmu sehari-hari, dibandingkan dengan Rabb-mu, Dia yang memberikanmu nafas
oksigen yang gratis, Dia yang memberikan mu rejeki yang tidak kamu ketahui dari
mana asalnya, seperti ayah memberikan hadiah kado kepada anaknya, tanpa rasa
ragu kamu menerimanya. Sebuah kejutan untukmu dari Rabb-mu.
Adakah
kamu bersyukur? Adakah rasa untuk lebih mencintai dan mendekati-Nya lebih lama
lagi? Atau jangan-jangan perhatian manusia itu lebih kamu prioritaskan dari
pada Allah, atau manusia yang kamu cintai itu lebih berharga dari pada Allah
yang menciptakanmu? Jadilah hamba yang selalu membutuhkan Rabb-nya, jadilah
hamba yang selalu merindukan wajah Rabb-nya, jadilah hamba yang selalu berjuang
untuk menepati rumah yang tenang yaitu rumah surga-Nya. Adakah kerinduan itu?
Ketika
kamu lebih memperdulikan seseorang dari pada Allah, seolah-olah kamu lebih
membutuhkan manusia dari pada Allah. Ketika kamu sendiri, disana lah tempat
yang tepat untuk berduaan bersama Allah, kamu bisa curhat dengan-Nya tentang
permasalahan hidupmu. Namun, rasa itu sudah terkalahkan oleh perhatian
seseorang yang selama ini mendekatimu dari pada Rabb-mu. Kamu bercerita
dengannya, seasik mungkin agar kesuntukanmu hilang. Iya, itu hanya sementara
dan tidak memberimu hasil dan solusi hidupmu.
Agar kamu
tidak percaya diri Allah mencintaimu, aku mau kasih tahu sesuatu kepadamu yang
lebih membutuhkan keberadaan seesorang yang dicintai dari pada Allah yang
memberi rasa cinta itu sendiri.
“Allah
tidak pernah membutuhkanmu selama kamu hidup didunia ini, semuka langit dan
bumi tidak bersujud dan beribadah kepada Allah, tidak akan menurunkan status
Allah sebagai Pengatur semesta alam ini”.
“Terus
jika Allah tidak butuh kenapa diciptakannya diriku ini?”. Tujuan mu diciptakan
adalah untuk beribadah dan taat hanya pada Allah saja, bukan yang lain, kamu
hanya mengikuti skenario hidupmu untuk tetap bertahan diatas bumi-Nya dengan
perjuangan dan usaha sampai dititik terakhir nanti. Karena hidup ini adalah
ujian, hanya manusia terpilihlah untuk menghadapi janji itu. Ya, kamu adalah
manusia yang terpilih, jadi jika kamu ingin tetap berjuang dan bersabar dijalan
yang benar, maka kamu harus butuh semangat, butuh do’a yaitu kepada Allah-lah
kamu butuh bukan manusia, apalagi seseorang yang kamu anggap spesial dihidup
kamu.
Bersabar-lah,
jika kamu membutuhkan Allah dalam hidupmu, maka dekatilah, buatlah dalam dirimu
itu selalu merasakan bahwa akulah yang membutuhkan Allah, bukan Allah yang
membutuhkan aku. Dia memiliki segalanya, mintalah kepada-Nya. Do’a itu ibadah
bukan hanya sekedar seremoni hamba kepada Rabb-nya, walaupun tidak terkabulkan,
mungkin akan diganti yang lebih baik. Yang jelas terkabulnya doa atau tidak,
kita sudah membentuk diri masing-masing bahwa dunia ini adalah tempat kita
beribadah, ingat do’a merupakan ibadah juga, jika tidak terkabulkan setidaknya ada
kebaikan didalam diri kita.
Semangat terus Syaikh
BalasHapusJazakumullah khair
Hapus